Seorang pengemudi truk di Kentucky, Amerika Serikat, menuntut ahli bedah karena dengan tanpa ijin mengamputasi penisnya.
Phillip Seaton (64), menyetujui untuk melakukan sunat untuk mengurangi peradangan pada tahun 2007.
Tapi setelah melakukan operasi, Dr. John Patterson menemukan sebuah kanker yang langka dan mematikan, sehingga dia memutuskan untuk menyelamatkan nyawanya dengan memotong penisnya.
Patterson mengatakan bahwa dia memotong penis tersebut tidak lebih dari satu inci, dan sisanya diamputasi oleh dokter lain.
"Ketika saya membuka celana saya, saya tidak melihat apa-apa. Kemudian saya pergi ke toilet dan mengatakan saya akan keluar dari rumah sakit ini," ujar Seaton saat berada di pengadilan.
Seaton dan istrinya menuntun Dr. Patterson atas "hilangnya pelayanan, cinta dan kasih sayang" setelah di potongnya milik sang suami.
Seperti dilansir Orange, Kamis (25/8/2011), Patterson mengklaim bahwa dia berpikir sangat tidak bijak untuk meminta permisi terlebih dahulu kepada sang istri.
"Saya berpikir bahwa dia bukanlah seseorang yang menginginkan suaminya seperti itu," ujar Patterson.